Sistem Ekskresi
Pada Manusia
Manusia
memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil
metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat
menimbulkan penyakit.
Organ
atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1.
Paru-paru
2.
Hati
3.
Kulit
4.
Ginjal
Paru- Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia
sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.Paru-paru terdiri
dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan
paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Fungsi Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital
bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam
Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2)
dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel
darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
Kelainan Pada Paru-Paru
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya
adalah:
1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang
disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh
alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru
yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan
ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan
paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
Cara Mengatasi Kelainan Pada Paru-Paru
Upaya menghindari dan mengatasi
kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat,
diantaranya:
1.
Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi secara teratur
2.
Berolah raga dengan teratur
3.
Istirahat minimal 6 jam per hari
4.
Mengindari konsumsi rokok, minum minuman
beralkohol dan narkoba
5.
Hindari Stress
Hati (Hepar)
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang
terdapat dalam tubuh manusia.Letaknya di dalam rongga perut sebelah
kanan.Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang
dewasa.Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan
disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati
menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran
darah.Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
Fungsi Hati
Hati merupakan organ yang sangat penting,
berfungsi untuk:
1.
Menghasilkan empedu yang berasal dari
perombakan sel darah merah
2.
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
dan membunuh bibit penyakit
3.
Mengubah zat gula menjadi glikogen dan
menyimpanya sebagai cadangan gula
4.
Membentuk protein tertentu dan merombaknya
5.
Tempat
untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6.
Tempat pembentukan protrombin yang berperan
dalam pembekuan darah
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah
merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan
melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal
dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
Kelainan Pada Hati
Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di
masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING.Disebut demikian
karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar
ke seluruh tubuh.Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular
melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
Hepatitis adalah
peradangan pada sel-sel hati.Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah
virus.Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan
menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis
hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A
yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B
yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus
Hepatitis C (VHC)
Mengatasi Kelainan Pada Hati
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati
diantaranya adalah dengan:
1.
Pemberian vaksinasi
2.
Makan makanan yang sehat
3.
Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4.
Berolahraga dengan teratur
5.
Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6.
Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti
pasangan)
Kulit
Seluruh permukaan tubuh kita
terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit.Kulit merupakan
benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh
yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Fungsi Kulit
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
·
mengeluarkan keringat
·
pelindung tubuh
·
menyimpan kelebihan lemak
·
mengatur suhu tubuh,
·
tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D
denganbantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara
di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal
ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat.Keringat
yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar
suhu tubuh tetap normal.
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh
para remaja adalah jerawat. Ada tiga tipe jerawat, yaitu:
1.
Komedo
2.
Jerawat biasa
3.
Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Banyak jenis obat
dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat.Namun, sesungguhnya
alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan
jerawat.Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh,
mentimun, dan temulawak.
Mengatasi Kelainan Pada Kulit
Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar
senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:
1. Makan Makanan
Yang Mengandung Nutrisi
Kulit seperti
juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan
berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi
darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah
oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air
Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi
sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan
yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga
Dengan Teratur
Olahraga teratur
3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan
nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk
Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun,
bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit.Namun kita
perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di
dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan
pada kulit.
Ginjal
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’
(renal/kidney).Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak
di daerah pinggang.Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170
gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal
(medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan
nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah.Setiap nefron tersusun dari Badan
Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung.Badan Malpighi tersusun
oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Fungsi Ginjal
1.
Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat
sisa metabolisme tubuh
2.
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3.
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit
tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4.
Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
manusia
5.
Menghasilkan zat hormon yang berperan
membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
Proses Pembentukan Urine
Berperan dalam proses pembentukan urin yang
terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi
penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein
plasma.Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa,
asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut
filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium,
kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam
urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di
tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua
cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air
melalui peristiwa osmosis.Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan
tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti
penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama
urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan
lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa
dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan
menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal.
Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan
sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra
adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Kelainan Pada Ginjal
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya
adalah gagal ginjal dan batu ginjal.
1.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal
dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring
dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain
disebabkan oleh:
1.
Makan makanan berlemak
2.
Kolesterol dalam darah yang tinggi
3.
Kurang
berolahraga
4.
Merokok
5.
Minum minuman beralkohol.
Mengatasi Gagal Ginjal
Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi
ginjal digantikan.Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement
Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni
transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah
dibedakan menjadi:
1.
HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
2.
PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui
rongga perut
2. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan
berbagai bahan kimiawi.Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu.Apabila kita
kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat
mengendap dan membentuk batu ginjal.
Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat
seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul
dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut
menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia
yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa
keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Sistem Reproduksi Manusia
Berdasarkan cara perkembangbiakannya manusia
tergolong vivipar denganfertilisasi internal. Ditinjau
dari jenis kelaminnya, manusia dapat dibedakan menjadi pria dan wanita.Pria dan
wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.
1. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi
reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel
kelamin wanita.
a. Testis
Apakah yang dimaksud dengan testis?Dimanakah
letak testis pada alat reproduksi laki-laki?Testis disebut juga dengan buah
zakar.Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar
dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah
kanan dan kiri
berbeda.
Testis berfungsi menghasilkan sperma.Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop.Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat
bergerak sendiri dengan ekornya. Testis juga memiliki tanggung jawab lain,
yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat
bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara
laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
b. Skrotum
Tahukah kamu fungsi dari skrotum?Skrotum
adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis.Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat.Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut.Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat
dan panas dapat dikeluarkan.
c. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang
dibentuk dari otot.Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra.Vas
deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan
melalui penis.Saluran ini bermuara dari epididimis.Saluran vas deferens
menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk
menampung sperma yang dihasilkan oleh test
d. Epididimis
Apakah yang dimaksud dengan epididimis?Apa
yang kamu ketahui tentang epididimis? Epididimis adalah saluran-saluran yang
lebih kecil dari vas deferens.Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan
membentuk bangunan seperti topi.Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan
sperma.
e. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung
spermatozoa dari testis.
f. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa
untukmelindungi sperma dari gangguan luar.
g. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan
urine.Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
h. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang
dan kepala penis.Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut
preputium.Kulit ini diambil secara operatifsaat melakukan sunat.Penis tidak
mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis
bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi
sangat berperan dalam fungsi reproduksi.Pada bagian dalam penis terdapat
saluran yang berfungsi mengeluarkan urine.Saluran ini untuk mengalirkan sperma
keluar.Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
Setelah belajar alat reproduksi laki-laki,
kamu mengenal apa itu sperma. Tahukah kamu bagaimana proses pembentukan sperma?
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan
sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.Spermatogenis terjadi
di tubulus seminiferus testis.Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang
disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis
menghasilkan spermatogonium yang haploid .
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk
spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis
I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap
spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua
spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa atau sperma.
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas
ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan
vagina. Saat dilahirkan seoranganak wanita telah mempunyai alat
reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat
reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita terdiri
atas vulva, vagina, serviks, rahim, tubafallopi, dan ovarium.
a. Vulva
Pernahkah kamu mendengar tentang vulva?Vulva
merupakan daerah yang menyelubungi vagina.Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih.Apakah yang
dimaksud dengan mons pubis, labia, dan klitoris? Mons
pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah
perut.Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis.
Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia
adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia
terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam.Bibir luar disebut
labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar.Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke
vagina.
Klitoris
terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons
pubis.Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf
sensorik dan pembuluh darah.Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam
fungsi seksual.
b. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya
sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim.Vagina dilalui darah pada saat
menstruasi dan merupakan jalan lahir.Karena terbentuk dari otot, vagina bisa
melebar dan menyempit.Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan
vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya.Pada bagian ujung yang
terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah
selaput dara.Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onaniyang terlalu dalam, olah
raga dan sebagainya.
c. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut
rahim.Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina,
sehingga berhubungan dengan bagian vagina.
Serviks
memproduksi cairan berlendir.Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi
banyak, elastis, dan licin.Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus.
Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
d. Rahim
Rahim disebut juga uterus.Alat ini memiliki
peranan yang besar dalam reproduksi wanita.Tahukah kamu peranan rahim bagi
wanita?Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.Bentuk rahim
seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram
dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam
kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.Rahim
berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.Dinding rahim
memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi
pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
·
Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling
luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
·
Lapisan miometrium merupakan lapisan
yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
·
Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam
rahimtempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas
lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
e. Ovarium
Kamu pasti pernah mendengar tentang
ovarium.Apa yang kamu ketahui tentang ovarium? Ovarium menghasilkan
ovum.Ovarium disebut juga dengan indung telur.Letak ovarium di sebelah kiri dan
kanan rongga perut bagian bawah.Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika
wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak,
akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi
setiap 28 hari.Sel telur disebut juga dengan ovum.
f. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur.Saluran
telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang
+10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung
yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.Ujung yang bebas
berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium.Dari fimbria,
telur digerakkan oleh rambutrambut halus yang terdapat di dalam saluran telur
menujuke dalam rahim.
Kamu
telah mengenal alat-alat reproduksi wanita,tahukah kamu bagaimana terbentuknya
ovum? Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium.
Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan
mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid.Tahukah kamu
bahwa setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel?Keseluruhan struktur ini
disebut folikel primer.Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub.Oosit sekunder
kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
B. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Apakah kamu pernah mendengar tentang
fertilisasi?Apa yang dimaksud dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah
prosespembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuhmanusia? Coba
kamu pahami pembahasan berikut.
Ovum
matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbairumbaipada corong tuba fallopi.Jika
ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma.Ovum yang sudah dibuahi membentuk
zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma,
jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan
rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi. Bersamaan dengan terjadinya
pematangan ovum, selseldinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah
sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan.Pematangan
ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan
progesterone.Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Coba
kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.
1)
Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2)
Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki
3)
Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dansudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4)
Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
5)
Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.Tahukah kamu fungsi dari
plasenta?Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
- Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darahinduknya.
- Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kumanpenyakit.
C. Siklus Menstruasi
Pada pelajaran sebelumnya telah dikatakan
bahwa ovum yang tidak dibuahi akan meluruh dan keluar dari rahim. Peristiwa ini
disebut menstruasi. Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang
terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah
dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi
pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar
melalui
serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara
menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus
menstruasi Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28
hari.Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi.
Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
1.
Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak
dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen
dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya
ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga
terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.Darah
yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2.
Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase
poliferasi.Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang
dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untukmengeluarkan FSH. Apa yang
kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel stimulating hormon.FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon
esterogen.Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium.
Peningkatan
kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang
bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina
sehingga mendukung kehidupan sperma.
3.
Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28
hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen
menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan
dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4.
Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbedabeda, fase
pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel.Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan
yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan
esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi
demikian seterusnya.
E.Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome),Acquired berarti
diperoleh,Immuno Deficiencyberarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti
penyakit,
sehingga pengidap AIDS mudah sekaliterserang penyakit yang berbahaya.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseriagonorrhoeae. Bakteri
ini dapat ditularkan melaluikontak seksual. Penderita gonorea akan
merasakansakit pada saat urinasi, kadang-kadang urinemengeluarkan nanah, jika
penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi
yaitu saluran sperma pada pria dan saluran tuba falopii pada
wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponemapallidium,
bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian
bakteri ini juga dapatditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang
dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya
luka pada alat kelamin danjika tidak segera diobati bakteri dapat merusak
selotak, melumpuhkan tulang atau merusak jantungdan pembuluh darah.
3.Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis.Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis.Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
4. Hipertropik
Prostat
Hipertropik
Prostat adalah pembesaran prostat yang terjadi pada pria berusia 50 tahun.
Penyakit ini diduga berhubungan dengan penuaan dan proses perubahan
hormone.
Sistem Saraf dan Indera Manusia
Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sitem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan
-Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah.Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan.Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme.Letak kelenjar di sekitar jakun.
1. Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
2. Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
1. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah.Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan.Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme.Letak kelenjar di sekitar jakun.
1. Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
2. Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
1. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan
adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur
otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah
glikogen menjadi glukosa.
1. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
2. Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder pada wanita Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder pada wanita Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian
tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
• Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
• Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
• Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
• Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
• Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
• Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
• Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
• Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
• Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
• Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna
apabila :
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3.Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4.Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3.Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4.Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
Mata
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
Telinga
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Kulit
- kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
Telinga
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Kulit
- kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
Lidah
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Hidung
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Hidung
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Kelainan dan Penyakit Indera
1. Miopi atau rabun jauh
Yaitu
kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan
retina.Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis
tengash mata panjang.Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
negatif.
2. Hypermetropi atau rabun dekat
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang
dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina.Kelainan ini terjadi karena lensa
mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek.Kelainan ini dapat ditolong
dengan menggunakan lensa positif.
3. Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi.Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi.Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
4. Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
5. Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
5. Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.
Kelangsungan
Hidup Makhluk Hidup
A. Adaptasi
Adaptasi diperlukan makhluk hidup untuk
bertahan hidup.Adaptasi terbagi menjadi tiga macam, yaitu adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk
tubuh atau struktur tubuh tertentu dari suatu organisme terhadap
lingkungannya.Adaptasi ini terjadi pada hewan dan tumbuhan.
a. Adaptasi Morfologi pada Hewan
Beberapa contoh adaptasi morfologi pada hewan
adalah bentuk paruh dan kaki pada burung, tipe mulut serangga, dan bentuk gigi
hewan.
1) Bentuk paruh dan kaki burung
Pernahkah kamu memperhatikan paruh burung yang
berbeda-beda?Paruh burung beo berbeda dengan paruh burung elang.Paruh burung
berbeda-beda sesuai dengan makanannya. Begitu juga dengan bentuk kaki burung,
berbeda-beda sesuai dengan tempat hidup dan cara hidupnya.
Burung elang memiliki kaki yang kuat untuk
mencengkeram mangsanya dan memiliki paruh yang kuat untuk merobek
mangsanya.Sedangkan, burung pencari makan di air memiliki paruh yang pipih dan
panjang, serta memiliki kaki yang dilengkapi dengan selaput untuk berenang,
contohnya adalah itik.
Burung pelatuk yang memakan serangga di
lubang-lubang pohon memiliki paruh seperti pahat.Sedangkan, burung kolibri yang
menghisap madu bunga memiliki paruh yang kecil dan panjang.
2) Tipe mulut serangga
Pada serangga terdapat beberapa tipe
mulut.Perbedaan ini disebabkan perbedaan jenis makanannya.
·
Tipe mulut untuk menggigit dan mengunyah,
contohnya belalang.
·
Tipe mulut untuk menusuk dan menghisap,
contohnya nyamuk.
·
Tipe mulut untuk menghisap, contohnya
kupu-kupu.
3) Bentuk gigi hewan
Bentuk gigi hewan bermacam-macam, tergantung
jenis makanannya. Hewan pemakan tumbuhan atau herbivora memiliki gigi geraham
depan dan belakang yang lebar dan datar. Gigi ini sangat sesuai dengan
fungsinya untuk mengunyah atau menggilas makanan.Hewan pemakan daging atau
karnivora memiliki gigi taring yang tajam dan runcing untuk mengoyak mangsanya.
b. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan
perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan. Berdasarkan morfologi tubuhnya,
tumbuhan dibagi menjadi beberapa macam, antara lain tumbuhan hidrofit,
higrofit, dan xerofit.
1) Tumbuhan hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup
di air dalam waktu yang lama.Tumbuhan ini mengapung di permukaan air, berdaun
lebar dan tipis, memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus
air.Contohnya adalah teratai dan eceng gondok.
2) Tumbuhan higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup
di lingkungan yang basah.Contohnya adalah keladi.Tumbuhan ini memiliki ciri
daun yang lebar untuk mempercepat penguapan.
3) Tumbuhan xerofit
Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di
daerah yang sedikit air, seperti gurun pasir.Contohnya adalah kaktus.Ciri-ciri
tumbuhan ini adalah berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan.
Tumbuhan xerofit memiliki jaringan
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi
kerja alat-alat tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya.Contohnya, orang
yang berada di dataran tinggi biasanya memiliki jumlah sel darah merah yang
lebih tinggi dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah. Contoh lainnya
adalah di dalam saluran pencernaan hewan memamah biak, seperti sapi, kerbau,
kambing, dan domba terdapat mikro-organisme yang menghasilkan enzim selulase.
Enzim ini berperan dalam mencerna selulosa yang terdapat pada sel-sel tumbuhan
yang dimakannya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah perubahan
perilaku suatu organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Beberapa contoh adaptasi tingkah laku adalah
sebagai berikut:
a. Mimikri
Mimikri adalah perubahan warna kulit hewan
sesuai lingkungan tempat ia tinggal, contohnya bunglon. Apabila
bunglon tinggal di daun yang hijau, tubuhnya
akan berwarna hijau seperti daun. Sebaliknya, jika lingkungan tempat tinggalnya
di batang pohon, warna tubuhnya akan seperti warna batang pohon. Hal ini
menyebabkan bunglon terhindar dari pemangsanya.
Serangga juga memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Misalnya, kupu-kupu yang menyerupai
daun kering, ada juga serangga yang menyerupai daun yang hijau atau memiliki
bentuk tubuh seperti ranting.
b. Autotomi
Pernahkah kamu melihat cecak melepaskan
ekornya saat dikejar musuhnya? Ekornya yang lepas akan bergerak-gerak sehingga
perhatian pemangsa beralih ke ekor tersebut dan cecak dapat menghindar atau
menyelamatkan diri dari pemangsanya. Hal ini disebut autotomi.Autotomi adalah
pemutusan ekor pada hewan untuk menjaga dirinya dari serangan musuh.
c. Munculnya Paus ke
Permukaan Air
Paus merupakan hewan mamalia yang hidup di
air.Mereka bernapas dengan paru-paru.Untuk menghirup udara yang mengandung
oksigen, hewan tersebut muncul ke permukaan air.Setelah menghirup udara, hewan
tersebut menyelam kembali ke dalam air.Kemudian, muncul kembali dan
menghembuskan udara yang jenuh dengan uap air dari paru-paru melalui lubang
hidung yang terdapat di bagian atas tubuh hewan tersebut.
d. Pengeluaran Cairan Tinta
Cumi-cumi dan gurita akan menyemprotkan
tintanya dan berenang menjauh jika dalam keadaan bahaya. Hal ini dilakukan
untuk mengecoh lawan sehingga lawan tidak bisa mengetahui keberadaannya karena
lingkungan sekitarnya menjadi gelap.
e. Perilaku
Reproduksi
Dalam perilaku reproduksi, biasanya seekor
hewan jantan bertarung dengan jantan lain. Hal ini terjadi agar dapat menguasai
si betina dan dapat melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Ada pula jantan
yang menunjukkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menarik perhatian
si betina. Contohnya, burung merak jantan akan mengembangkan bulu ekornya untuk
menarik perhatian betina saat musim kawin.
B. Seleksi Alam
Bencana alam atau perubahan iklim yang drastis
menyebabkan alam berubah.Agar dapat terus hidup, makhluk hidup harus bisa
beradaptasi dengan perubahan alam tersebut. Makhluk hidup yang tidak bisa
beradaptasi akan punah. Oleh karena itu, secara tidak langsung alam menyeleksi
organisme yang hidup di dalamnya.
Apabila terjadi suatu bencana pada ekosistem,
organisme ekosistem tersebut memiliki dua pilihan, yaitu bertahan hidup atau
bermigrasi.Bila bertahan hidup, organisme tersebut harus dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang baru.Ada juga organisme yang lebih memilih untuk
bermigrasi ke lingkungan yang lebih cocok.Di lingkungan yang baru ini, hanya
organisme yang dapat beradaptasi yang dapat hidup dan melestarikan keturunannya.
Keturunan yang baru di tempat yang baru, lama kelamaan akan mengalami perubahan
dan pada akhirnya akan terbentuk spesies yang baru.
1. Terbentuknya Spesies Baru
Organisme yang mampu bertahan hidup di tempat
yang baru akan berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang baru. Keturunan
yang baru ini langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru tanpa
mengenal kebiasaan leluhurnya.Hal ini menyebabkan perubahan-perubahan yang
mengarah ke evolusi dan menyebabkan terbentuknya spesies baru.
Perubahan yang bisa menyebabkan terbentuknya
spesies baru bisa dilihat pada burung Finch di pulau Galapagos yang diteliti
oleh Charles Darwin.Nenek moyang burung Finch ini diduga berasal dari Ekuador
yang memakan biji-bijian.Tetapi, burung Finch di pulau Galapagos memiliki paruh
yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda tergantung pada jenis makanannya.
Burung Finch pemakan biji-bijian memiliki
paruh berbentuk tebal dan kuat.Burung Finch penghisap madu memiliki bentuk
paruh lurus dan panjang.Sedangkan, burung Finch pemakan serangga memiliki
bentuk paruh yang seperti burung pemakan serangga.
Perbedaan paruh burung Finch ini membuat
Darwin menduga bahwa penyebabnya adalah terbatasnya biji-bijian di lingkungan
yang baru.Akibatnya, keturunan yang baru beradaptasi dengan mengubah menu
makanannya. Lama kelamaan hal ini menyebabkan perubahan bentuk paruh pada
burung Finch. Perubahan ini menyebabkan generasi yang baru memiliki bentuk
paruh yang sangat berbeda dengan leluhurnya dan mengarah ke bentuk spesies yang
baru.
2. Kepunahan Organisme
Organisme yang tidak bisa beradaptasi dengan
lingkungannya akan mengalami kepunahan. Punahnya organisme ini bisa terjadi
karena alam dan ulah manusia.Contoh musnahnya organisme karena alam adalah
punahnya Dinosaurus yang disebabkan oleh perubahan iklim yang sangat drastis di
muka bumi saat itu.Para ahli menduga, saat itu ada meteor raksasa yang jatuh ke
bumi yang membuat bumi dipenuhi gas, debu, dan pecahan batu.Hal ini menyebabkan
bumi menjadi sangat panas sehingga tumbuhan menjadi kering.Akibatnya,
Dinosaurus herbivora tidak memperoleh makanan, dan akhirnya mati.Hal ini
menyebabkan Dinosaurus karnivora juga mati sehingga semua Dinosaurus musnah.
Musnahnya organisme juga dapat disebabkan oleh
ulah manusia yang melakukan perburuan liar, penebangan pohon, dan pembakaran
hutan.Hal ini menyebabkan organisme kehilangan tempat tinggal dan akhirnya
punah.
C. Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Perkembangbiakan pada tumbuhan dibagi menjadi
dua macam, yaitu perkembangbiakan generatif atau seksual dan vegetatif atau
aseksual.Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan secara kawin,
terjadinya individu baru didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan
betina.Sedangkan, vegetatif adalah perkembangbiakan secara tak kawin.
1. Cara Reproduksi pada Tumbuhan
Berikut ini adalah cara-cara reproduksi pada
beberapa tumbuhan, baik secara vegetatif maupun generatif.
a. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif atau aseksual adalah
perkembangbiakan secara tidak kawin, individu baru berasal dari bagian-bagian
tubuh induknya.Reproduksi vegetatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
vegetatif alami dan vegetatif buatan.
1) Vegetatif alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif
alami pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a) Membelah diri atau pembelahan
biner
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah
satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak.Setiap sel anak tumbuh
menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah
pembelahan biner pada ganggang biru.
b) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang
dihasilkan oleh induknya.Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu
baru.Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan
paku-pakuan.
c) Stolon atau
geragih
Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di
atas permukaan tanah.Contohnya, stroberi, rumput teki, dan daun kaki kuda.
d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan
beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh
menjadi individu baru. Contoh ubi.
(2) Umbi
batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh
membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
(3) Umbi
lapis
Merupakan modifikasi dari pelepah daun yang
tersusun rapat membentuk umbi.Pada setiap ketiak lapisan terdapat calon
tunas.Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang.
Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
e) Rimpang atau akar
tinggal
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu
batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe, kencur, dan
temu lawak.
f) Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang
yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru tumbuh tidak jauh dari
induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun.
Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya
tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara, dan sukun.
2) Vegetatif buatan
Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa
macam, antara lain:
·
Mencangkok, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan
yang berkambium (dikotil). Contoh: jeruk, mangga, belimbing, dan jati.
·
Menyambung atau mengenten, dengan tujuan
menyambung dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya, biasanya dilakukan pada
pucuk tanaman. Contoh: singkong karet dengan singkong biasa.
·
Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua
jenis tanaman yang berbeda sifatnya dengan menggunakan lapisan kulitnya (pada
mata tunas). Contoh: jeruk bali dengan jeruk limau.
·
Stek, yaitu cara memperbanyak tanaman dengan
menggunakan potongan-potongan dari bagian tubuh tanaman, baik akar, batang,
atau daun. Contoh: tebu, tanaman bunga, dan singkong.
·
Merunduk, yaitu membengkokkan cabang atau
ranting tanaman ke bawah. Contoh: alamanda dan apel.
b. Reproduksi Generatif
Tumbuhan melakukan reproduksi generatif dengan
cara sebagai berikut:
1.
Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada
tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya.
Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
2.
Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau
kelamin yang sama besar. Contoh: Clamydomonas (ganggang biru).
3.
Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang
besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar
(makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
4.
Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan.
Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin
betinanya berupa putik.
c. Metagenesis
Penjelasan tentang metagenesis adalah sebagai
berikut:
1.
Terjadinya reproduksi bergantian antara
vegetatif dan generatif.
2.
Terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan.
3.
Setiap generasi mengalami pergiliran
keturunan, yaitu dari generasi gametofit (generasi penghasil gamet) ke generasi
sporofit (generasi penghasil spora).
2. Penyerbukan
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk
sari di kepala putik. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari di kepala
putik, penyerbukan dibedakan menjadi:
1.
Anemogami (penyerbukan yang dibantu oleh
angin), contohnya rumput, jagung, padi.
2.
Zoidiogami (penyebabnya hewan), dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
3. Entomogami (serangga), contoh: bunga
matahari.
4.
Kiropterogami (kelelawar), contoh: jambu biji.
5.
Ornitogami (burung), contoh: padi.
6.
Malakogami (siput), contoh: tumbuhan buah.
7.
Hidrogami (air), contoh: tumbuhan air.
8.
Antropogami (manusia), contoh: vanili.
Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan
dibedakan menjadi:
1.
Autogami (penyerbukan sendiri). Serbuk sari
berasal dari bunga yang sama. Autogami yang terjadi sebelum bunga mekar disebut
kleistogami.
2.
Geitonogami (penyerbukan tetangga). Serbuk
sari berasal dari bunga lain, tetapi masih satu pohon.
3.
Alogami. Serbuk sari berasal dari pohon lain,
tapi masih satu varietas.
4.
Bastar. Serbuk sari dari pohon lain yang berbeda
varietas.
3. Pembuahan
Pembuahan adalah proses peleburan antara sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina menjadi zigot sebagai calon individu
baru.
a. Pembuahan pada Tumbuhan Biji Terbuka
(Gymnospermae)
Tumbuhan Gymnospermae disebut
tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya tidak tertutup, contohnya melinjo dan
pakis haji.Serbuk sari terdiri atas dua sel, yaitu sel vegetatif (besar) dan
sel generatif (kecil).
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik berada
pada tetes penyerbukan, diisap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.
Serbuk sari ini akan tumbuh membentuk buluh serbuk sari, kemudian bergerak
menuju ruang arkegonium yang berisi sel telur.
Sel generatif akan membelah menjadi dua, yaitu
membentuk sel dinding (sel dislokator) dan sel spermatogen. Selanjutnya, sel
spermatogen membelah membentuk dua spermatozoid yang mempunyai bulu getar. Jika
buluh serbuk sari sudah sampai ke arkegonium, sel vegetatif akan lenyap, sel
spermatozoid akan membuahi sel telur dan membentuk zigot. Proses pembuahan ini
hanya terjadi satu kali sehingga disebut pembuahan tunggal.
b. Pembuahan pada Tumbuhan Biji
Tertutup (Angiospermae)
Apabila serbuk sari jatuh di kepala putik,
serbuk sari melekat.Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang di
dalamnya terdapat satu inti vegetatif dan dua inti generatif.Buluh serbuk sari
menuju ruang bakal biji dengan inti vegetatif sebagai petunjuk
jalan.Sesampainya serbuk sari di dalam bakal biji, inti vegetatif mati.Inti
generatif 1 membuahi ovum dan menghasilkan zigot, inti generatif 2 membuahi
inti kandung lembaga sekunder yang berfungsi menghasilkan cadangan makanan
(endosperm) bagi calon individu baru.Pembuahan ini disebut pembuahan ganda
karena terjadi dua pembuahan.
4. Pemencaran Organisme
Area atau daerah distribusi organisme satu
dengan yang lain tidak sama karena kehidupan organisme sangat bergantung pada
kondisi lingkungan. Tumbuhan dapat hidup secara optimum apabila syarat yang
diperlukan untuk tumbuh dan lingkungannya dapat dipenuhi.
a. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor
Dalam
Pemencaran ini dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu pemencaran alat reproduksi vegetatif dan pemencaran alat reproduksi
generatif.
1) Pemencaran alat
reproduksi vegetatif
Terjadi pada tumbuhan yang tidak menghasilkan
biji. Contoh: pemencaran dengan stolon, rhizoma, umbi batang, dan tunas.
2) Pemencaran alat
reproduksi generatif (pemencaran secara mekanik)
Pemencaran dapat terjadi melalui cara-cara
berikut ini:
a) Mekanisme ledakan
Terjadi pada buah polongan, misalnya: petai
cina. Jika kulit buah kering karena sinar matahari, maka akan mengerut dan
pecah mendadak (meledak).
b) Gerak higroskopis
Terjadi pada buah dalam keadaan basah dan
karena perbedaan kadar air, kulit buah akan pecah. Misalnya: nangka.
c) Mekanisme pedupaan (dengan penggoyangan),
misalnya jagung
Terjadi karena adanya penggoyangan, misalnya
oleh tiupan angin. Contoh: jagung.
b. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor
Luar
Pemencaran ini dibedakan menjadi anemokori,
hidrokori, zookori, dan antropokori.
1) Anemokomori
Anemokori adalah pemencaran dengan bantuan
angin.Biasanya terjadi pada struktur biji yang dapat terbang, misalnya ringan
dan kecil (biji anggrek), bersayap (biji mahoni), dan berjambul (biji aster,
gerbera, dan kapas).
2) Hidrokori
Hidrokori adalah pemencaran tumbuhan dengan
bantuan air.Terjadi pada biji yang berat jenisnya kurang dari satu dan
mempunyai perlindungan yang baik (kulit biji ada 3 lapis), misalnya pada
kelapa.
3) Zookori
Zookori adalah pemencaran tumbuhan dengan
bantuan hewan. Zookori dibedakan menjadi:
·
Entomokori (dengan bantuan serangga, misalnya
tumbuhan bunga).
·
Ornitokori (dengan bantuan burung,
misalnya tumbuhan biji-bijian).
·
Kiropterokori (dengan bantuan kelelawar,
misalnya tumbuhan buah-buahan).
·
Mamokori (dengan bantuan mamalia, misalnya
kopi oleh musang).
4) Antropokori
(dengan bantuan manusia)
Antropokori dapat terjadi secara sengaja
(eksozoit). Misalnya, terjadi pada tumbuhan yang mendatangkan
keuntungan (kopi, cengkeh, padi, dan lain-lain). Secara tidak sengaja
(endozoit), misalnya biji rumput jarum yang menempel pada pakaian atau bahan
lain yang dibawa oleh manusia.
D. Perkembangbiakan pada Hewan
Perkembangbiakan pada hewan bisa terjadi
secara aseksual dan seksual. Hewan avertebrata memiliki cara reproduksi yang
berbeda dengan hewan vertebra
1. Reproduksi pada Hewan
Avertebrata
Reproduksi pada hewan avertebrata dapat
terjadi secara vegetatif maupun generatif.
a. Secara Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif pada hewan
avertebrata adalah dengan cara-cara sebagai berikut.
1.
Pembelahan biner, contoh: Protozoa.
2.
Fragmentasi (memisahkan sebagian koloni),
contoh: Volvox.
3.
Sporalasi (dengan membentuk spora), contoh:
Plasmodium.
4.
Tunas atau gemule, contoh: hydra, porifera,
dan colenterata.
5.
Regenerasi (membentuk kembali bagian tubuh
yang hilang). Contoh: cacing planaria dan bintang laut.
b. Secara Generatif
Perkembangbiakan secara generatif pada hewan
avertebrata adalah dengan cara-cara sebagai berikut.
·
Partenogenesis (individu baru berasal dari sel
telur yang tidak dibuahi), contoh: semut jantan dan lebah jantan.
·
Dengan pembuahan, individu baru berasal
dari peleburan sel kelamin betina atau sel telur dan sel kelamin jantan atau
spermatozoa.
·
Konjugasi, yaitu reproduksi pada organisme
yang belum jelas alat kelaminnya, antara individu jantan dan betina belum bisa
dibedakan. Contoh: cacing dan Paramecium.
·
Anisogami, peleburan gamet yang tidak sama
besar. Contoh: terjadi pada plasmodium dalam tubuh nyamuk.
·
Hermafrodit, merupakan peristiwa yang
menyimpang dari kebiasaan, yaitu individu mampu menghasilkan sel kelamin jantan
dan betina.Contoh: hydra, cacing pita, dan cacing tanah.
2. Reproduksi pada Hewan
Vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata hanya terjadi
secara generatif.Terjadinya individu baru didahului dengan adanya peleburan sel
kelamin jantan dan betina (pembuahan/ fertilisasi).Reproduksi pada vertebrata
dibedakan menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar.
a) Ovipar (bertelur)
Ovivar terjadi pada hewan yang meletakkan
telurnya di luar tubuh induk betina. Contoh: unggas, ikan, dan katak.
b) Ovovivipar
(bertelur beranak)
Sebenarnya hewan ini bertelur, tetapi embrio
berkembang pada saat telur masih berada di dalam tubuh induk betina. Contoh:
pada sebagian reptil (kadal dan ular).
c) Vivipar
(beranak)
Embrio berkembang dalam rahim induk
betina.Embrio mendapatkan makanan dari tubuh induk betina melalui plasenta.
Contoh: mamalia dan manusia.
a. Proses Pembuahan pada Hewan
Pada hewan tingkat tinggi, jenis kelamin
antara hewan jantan dan betina dapat dibedakan. Proses pembuahan berdasarkan
tempatnya, dibedakan menjadi pembuahan di luar tubuh dan pembuahan di dalam
tubuh.
1) Pembuahan
di luar tubuh
Pembuahan di luar tubuh dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
a) Pembuahan luar secara
acak, yaitu peristiwa pengeluaran sperma dan sel telur oleh hewan jantan dan
betina secara bersamaan di sembarang tempat dalam air. Contoh: katak dan ikan.
b) Pembuahan luar dalam
sarang, sperma dan sel telur disimpan di dalam sarang atau cekungan.
2) Pembuahan
di dalam tubuh
Pembuahan di dalam tubuh disebut juga
fertilisasi internal, terjadi dalam tubuh induk betina.Sel telur dari ovarium
yang dihasilkan hewan betina dewasa disalurkan ke saluran telur.Sedangkan,
hewan jantan memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi betina.Dalam saluran
telur terjadi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dan sperma.Pembuahan
ini dilakukan umumnya pada hewan-hewan reptil, burung, mamalia, serta beberapa
jenis ikan dan amfibi.
b. Perkembangbiakan Seksual pada Mamalia
Perkembangbiakan secara seksual pada mamalia
adalah sebagai berikut.
1) Alat perkembangbiakan
pada hewan jantan
Hewan jantan mempunyai sepasang testis
berbentuk bulat, terletak di dalam kantung yang disebut skrotum.Testis
memproduksi sel kelamin jantan (spermatozoa) yang dikeluarkan melalui saluran
sperma (vas deferens).Pada alat kelamin bagian luar terdapat penis yang
mempunyai fungsi untuk memasukkan sel sperma ke dalam alat kelamin betina.
2) Alat perkembangbiakan
pada hewan betina
Hewan betina mempunyai sepasang ovarium yang
terletak di sebelah kanan dan kiri ginjal, ukurannya sangat kecil, berfungsi
menghasilkan ovum (sel telur). Jika ovum telah matang, akan terjadi ovulasi
(pelepasan ovum) dan keluar ke oviduk menuju uterus (rahim). Uterus merupakan
tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio.Setelah uterus, terdapat vagina yang
merupakan alat perkawinan luar, yaitu lubang tempat masuknya sel sperma.
3) Cara perkembangbiakan
secara seksual
Jika hewan telah memasuki tahap kedewasaan,
sel telur akan dihasilkan dan terjadi ovulasi. Bila terjadi perkawinan, sperma
masuk ke dalam alat reproduksi betina. Ovum yang telah diovulasi akan dibuahi
dan terjadi di dalam oviduk. Setelah terjadi pembuahan, dihasilkan zigot yang
akan bergerak menuju uterus dan menempel pada dinding uterus. Zigot tumbuh dan
berkembang menjadi embrio.Untuk memperoleh makanan dan oksigen dari induk,
embrio dan induk dihubungkan dengan plasenta dan tali pusat.Embrio setelah
mencapai kesempurnaan berubah menjadi fetus (janin) dan siap dilahirkan.Lamanya
fetus atau masa kehamilan dalam uterus tiap hewan berbeda-beda.
Pewarisan
Sifat
1. Gen
Morgan, seorang
ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan yang
dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom.Gen-gen
terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan
lurus berurutan.Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai
garis panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis
vertikal tersebut.Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara
simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut
berderetan.
Dari sekian
banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom,
masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada
gen yang menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak
ataupun gen lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen
aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen
menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari
suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen
dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif
(gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil.
Sebagai
contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena
tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan
huruf dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom
Kromosom terdapat
di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek,
lurus atau bengkok.Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang
halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna.Benang-benang halus tersebut
dinamakan retikulum kromatin.Retikulum berarti jala yang halus.Kroma berarti
warna, dan tin berarti badan.Definisi Kromosom adalah benang-benang halus yang
berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya.
Kromosom dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang
membelah.Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom
memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan,
kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat
warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme
mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya
sedikit.Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom
berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah.Manusia memulai hidupnya
dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma.Sel telur dan sel
sperma masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi
sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom
(2n).Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk
hidup.
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh
mengandung dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari kedua
induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan
kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang
berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog. Pengertian
kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi
yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n).Adapun jumlah
kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo
dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom
haploid dari suatu spesies disebut genom.
Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai
jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh:
manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti
terdapat 2 × 23 = 46 kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organisme
secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom)
dan kromosom seks (gonosom).Autosom terdapat pada individu jantan maupun betina
dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin.Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu
individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri
atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom
selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung
gen. Sentromer disebut juga
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau badan kromosom adalah bagian
kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan
gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi
(bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik
(pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.Bagian
ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya
disebut telomer.Untuk mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
B. HEREDITAS MENURUT MENDEL
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel
telah melakukan percobaan dengan membastarkan tanaman-tanaman yang mempunyai
sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum
sativum).Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan penyerbukan silang, mudah
didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek atau cepat berbuah,
dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang memiliki sifat
yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya: warna bunga (ungu
atau putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah (hijau atau kuning),
bentuk biji (bulat atau kisut), sifat kulit (halus atau kasar), letak bunga (di
ujung batang atau di ketiak daun), serta ukuran batang (tinggi atau rendah).
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut.
1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut.
1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.
2.
Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara
teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada
faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
1. Terminologi
Untuk mengerti jalannya penelitian Mendel,
kamu perlu mempelajari beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat .
Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.
a. P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.
b. F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c. Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya).
d. Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan terhadap putih.Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.
f. Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih.
g. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya)
Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).
h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.
a. P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.
b. F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c. Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya).
d. Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan terhadap putih.Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.
f. Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih.
g. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya)
Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).
h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu
Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan satu
sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh
atau tidak penuh (kodominan).Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk
keturunan pertama (F1) yang berbeda. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu
F1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan
induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan
individu sesama F1, akan menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam
genotipe dan dua macam fenotipe.
Sebaliknya, apabila salah satu induknya
mempunyai sifat dominan tak penuh (intermediate), maka persilangan individu
sesama F1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. Contoh
persilangan monohibrid dominan penuh terjadi pada persilangan antara kacang
ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih.Mendel menyilangkan
kacang ercis berbunga merah (MM) dengan kacang ercis berbunga putih (mm) dan
dihasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu
macam fenotipe (berbunga merah). Pada waktu F2, dihasilkan tiga macam genotipe
dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam
fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah
: putih = 3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot dominan
(MM).Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis
berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
Contoh persilangan monohibrid dominan tak
penuh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan
tanaman bunga pukul empat berbunga putih.Mendel menyilangkan tanaman bunga
pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih (mm) menghasilkan individu F1 yang
seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah
muda). Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25%
MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan
25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau merah :
merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
Jika kita
perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet
terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima
sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat
pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang
terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.”
terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.”
3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua
Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.
Jika
tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang
berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika
tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16
kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat
kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam percobaan ini
Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100 tanaman berbiji bulat
hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau.
Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 :
3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
b. keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
b. keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
Perbandingan
genotipe F2
= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2
= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9 : 3 : 3 :1
= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2
= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9 : 3 : 3 :1
4. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai
Keturunan
Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat
disusun rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubungannya dengan
keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu individu,
jumlah kombinasi F2, banyaknya macam genotipe F2, dan banyaknya macam fenotipe
F2. Perhatikan Tabel 5.2 berikut.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini,
teknologi banyak dimanfaatkan agar kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah
dan nyaman. Ilmu pewarisan sifat atau dalam
biologi dinamakan Genetika, dimanfaatkan khususnya dalam usaha untuk
mengembangbiakkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat-sifat unggul.
Sifat unggul hewan atau tumbuhan bisa diperoleh dengan jalan persilangan diantara hewan atau tumbuhan yang ingin kita dapatkan bibit unggulnya.Misalnya di bidang pertanian, para ilmuwan berhasil menyilangkan berbagai jenis padi sehingga akhirnya ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan rasanya enak.Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi.Di bidang peternakan, melalui persilangan dapat ditemukan bibit hewan ternak seperti ayam, sapi, dan kuda. Di bidang kedokteran, dapat ditemukan cara untuk mencegah agar keturunan seseorang tidak memiliki penyakit atau cacat bawaan.
Teknik yang biasa dipakai untuk menghasilkan hal-hal seperti di atas adalah rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah suatu teknik untuk mengubah gen makhluk hidup agar makhluk hidup tersebut memiliki sifat unggul. Dengan rekayasa genetika bisa juga untuk menghilangkan sifat jelek pada induk sehingga tidak diturunkan kepada keturunannya.
Sifat unggul hewan atau tumbuhan bisa diperoleh dengan jalan persilangan diantara hewan atau tumbuhan yang ingin kita dapatkan bibit unggulnya.Misalnya di bidang pertanian, para ilmuwan berhasil menyilangkan berbagai jenis padi sehingga akhirnya ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan rasanya enak.Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi.Di bidang peternakan, melalui persilangan dapat ditemukan bibit hewan ternak seperti ayam, sapi, dan kuda. Di bidang kedokteran, dapat ditemukan cara untuk mencegah agar keturunan seseorang tidak memiliki penyakit atau cacat bawaan.
Teknik yang biasa dipakai untuk menghasilkan hal-hal seperti di atas adalah rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah suatu teknik untuk mengubah gen makhluk hidup agar makhluk hidup tersebut memiliki sifat unggul. Dengan rekayasa genetika bisa juga untuk menghilangkan sifat jelek pada induk sehingga tidak diturunkan kepada keturunannya.
Teknologi Reproduksi dan Bioteknologi
Rekayasa
Reproduksi
Rekayasa
Reproduksi adlah usaha manusia untuk mengembangkan makhluk hidup dengan cara
rekaya tahap-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami.
Rekayasa
reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia juga
bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi
yang kita kenal, antara lain dengan cara kultur jaringan, kloning, hibridisasi,
inseminasi buatan, dan bayi tabung.
1. Kultur jaringan
Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi.Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman.Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja.Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan.Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri.Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
1. Kultur jaringan
Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi.Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman.Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja.Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan.Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri.Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
·
Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro:
C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
·
Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan
perbandingan tertentu.
·
Media cair; bahan-bahan di atas dicampur
akuades.
·
Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan
agar-agar.
Media
cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus
yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan.Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan.Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.
Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
·
Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit
yang diperlukan dalam jumlah banyak.
·
Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan
sifat tanaman induk.
·
Tanaman yang dihasilkan lebih cepat
berproduksi.
·
Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
·
Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita
sudah dapat membiakkannya.
2. Kloning
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
·
Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium
domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
·
Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
·
Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel
telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
·
Sel telur dikembalikan ke uterus domba
induknya semula (domba donor sel telur).
·
Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae
dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan
melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
3. Makhluk hidup transgenik
Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat baru.Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen
pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil
penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan
hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk
menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit
kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan
supaya menjadi lebih baik, yaitu:
·
Pencakokan gen pembentuk pestisida pada
tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.
·
Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi
nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya
sendiri.
·
Rekayasa genetika yang mampu menciptakan
tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.
4. Hibridisasi
Hibridisasi
adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat
unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari
kedua induknya.Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan.Contoh hibrid
tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan
anggrek.
5. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan.Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.
5. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan.Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.
Teknologi
ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai
-20°).Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit
betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa
spermanya. Hal ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke
negara lain.
6. Bayi tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan.Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
6. Bayi tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan.Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
·
Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk
atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi
medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
·
Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah
mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
·
Sel telur yang sudah dibuahi tersebut
dikembalikan ke dalam tabung.
·
Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut
zigot, berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan
disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.
Dampak Rekayasa Buatan
v Dampak positif :
1. Menciptakan bibit unggul
2. Meningkatkan gizi masyarakat
3. Melestarikan plasma nutfah
4. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia
5. Membantu
pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan dengan jalan pintas bayi tabung.
v Dampak negatif :
1. Pada
perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang
sama akan mudah terkena penyakit
2. Merugikan
petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami
3. Dikhawatirkan
adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang
merugikan orang lain
4. Mengganggu proses seleksi alam
BIOTEKNOLOGI
Prinsip-prinsip dari ilmu
teknologi untuk memproses materi melalui agen biologi agar dapat meningkatkan
nilai tambah. Pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Rekayasa
genetika dilakukan dengan cara menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Contoh : bakteri untuk menghasilkan insulin,
memanfaatkan virus untuk menghasilkan vaksin.
Produk-Produk Bioteknologi
Bioteknologi konvensional :
Bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya
jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan
metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Manfaat
bioteknologi konvensional :
a. Meningkatkan
nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman
b. Menciptakan
sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru
yaitu nata de coco.
c. Dapat membuat
makanan yang tahan lama, misalnya asinan
d. Secara tidak
langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
Bioteknologi Modern :
Bioteknologi yang
menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan yaitu pemutusan
dan penyambungan DNA dengan cara kultur jaringan, kloning dan fusi sel
(meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia dengan sel tikus
untuk memproduksi antibodi).
Tanaman
hidroponik
Tanaman yang ditanam
dengan menggunakan media selain tanah, misalnya pasir, arang sekam, batu apung,
batu kali, dan air. Hidroponik ditemukan oleh DR.W.F Geri Che dari Universitas
California tahun 1936.
Keuntungan
penanaman dengan hidroponik :
a. Tidak menggunakan
lahan yang luas
b. Bebas dari
serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah
c. Menghasilkan
tanaman yang bersih dan bermutu
Contoh tanaman hidroponik
: tomat, melon, paprika, dan timun.
Tanaman Aeroponik
Yaitu penumbuhan tanaman
dengan membiakkan akar-akarnya bergantung. Pemberian nutrisi dilakukan dengan
cara menyemprotkan unsur hara secara periodik. Cara kerja penanaman secara
aeroponik tidak jauh beda dengan penanaman secara
hidroponik, bedanya hanya terletak pada media tanam. Jika penanaman secara
hidroponik menggunakan media tanam berupa air, arang sekam, pasir dan batu,
sedangkan penanaman secara aeroponik tidak membutuhkan media padat , hanya
cukup dibiarkan bergantung. Contoh tanaman aeroponik : bunga anggrek dan
tanaman sayuran. Teknik ini telah banyak dilakukan oleh banyak orang karena
caranya yang sederhana dan peralatannya pun mudah didapat.